Rabu, 06 Februari 2008

COWO MENANG MILIH, CEWE MENANG NOLAK

__,_PERSEMBAHANKU UNTUK WANITA (By Kendrick Sumolang)

Pagi ini, 18 Agustus 2007 aku menerima sms dari seorang teman
baikku. Seorang wanita. SMS tersebut menyebutkan bahwa dia
menyukai seorang pria yang wajahnya cukup di kenal di televisi
belakangan ini. Kebetulan aku cukup kenal kenal dengan presenter
muda berbakat itu dan kami sesekali SMS-an saling menanyakan
kabar masing-masing.

Kepada temanku itu aku berkata, "Sangat manusiawi hehehe ...
Tetapi dia sudah punya kekasih. Kalaupun belum kamu mesti
bersaing dengan ratusan wanita yang mungkin memiliki rasa yang
sama. Coba aja.."

Sejujurnya, aku sudah sering mendengar teman-teman wanitaku
sharing dia menyukai pria ini, pria itu dan entah siapa lagi
selanjutnya. Bahkan aku pernah membaca blog seorang wanita yang
aku kenal baik, di dalamnya ia menulis bagaimana ia suka dengan
seorang pria dan sangat berharap dapat menjadi kekasihnya. Ia
merindukan sang arjuna yang belum tentu tahu apa yang ia
rasakan. Bagai pungguk merindukan bulan. Kasihan ...

Di usiaku yang sudah menginjak 28 tahun, tentunya aku memiliki
banyak teman pria dan wanita yang sebaya denganku. Kalaupun di
bawah atau di atas, usianya tidak jauh-jauh dari angka tersebut.

Aku coba untuk merenung, kenapa beberapa bahkan mungkin banyak
teman wanitaku atau lebih tepatnya para wanita belum menemukan
seorang pria yang bakal menjadi pasangan hidupnya. Padahal
setahuku, bagaimanapun minus-nya seorang wanita (kalau ia
menganggap dirinya demikian), paling tidak pernah satu kali
"ditembak" pria, dengan kalimat ini, "Aku menyukaimu" atau
"Bersediakah engkau menjalani hubungan yang lebih serius
denganku?".

Kenapa aku bisa begitu yakin? Mari aku ceritakan:

Selama 5 tahun lebih aku bekerja di sebuah rumah produksi yang
menayangkan acara Solusi di salah satu stasiun televisi swasta
itu, banyak kisah nyata mirip Cinderella yang aku temukan. Ini
benar-benar nyata! So rea! Bukan sinetron, bukan film.

Sebut saja Maria Beatrix, gadis yang pernah dijuluki "si buruk
rupa" dengan bentuk tangan dan kaki yang sama sekali tidak
sempurna, menggunakan kursi roda, namun menemukan "pangeran"
yang baik hati berdarah Inggris. Pria ini begitu setia
mendampinginya bahkan berhasil mengajarinya berenang. Hari ini
mungkin mereka sudah menikah.

Ada juga Indrawati, manusia terpendek Indonesia yang pernah
masuk MURI karena bisa melahirkan dengan normal. Kalau melihat
bentuk fisiknya, sangat tidak sempurna, namun menemukan seorang
suami dari kalangan terhormat dan sangat mencintainya dengan
sepenuh hati.

Di Bandung, kami juga memiliki narasumber si pelukis Patricia
Saerang, seorang yang melukis dengan kakinya atau mulutnya
karena tidak memiliki tangan. Namun menemukan pria berdarah
Eropa yang sangat mencintainya. Hari ini mereka sudah menikah
dan hidup bahagia.

Jadi, kalau mau banding-bandingan dengan wanita-wanita yang aku
sebutkan diatas, bagaimana mungkin kalau teman-teman wanita ku
itu belum bisa menemukan "sang pangeran cinta" ? Busyett! Kalau
mau banding-bandingan, teman-teman wanitaku itu tergolong wanita
yang cantik, dengan fisik yang nyaris sempurna dan memiliki
pekerjaan yang bagus. Setelah aku analisa, inilah inti
permasalahannya:

Ternyata banyak wanita tidak tahu kuncinya. Untuk membuka baut
ukuran 12, kita harus menggunakan kunci ring atau kunci pas
dengan ukuran yang sama, 12. Sebut saja hal apa lagi yang lain
sebagai perumpamaan. Dari zaman Adam dan Hawa sampai sekarang,
wanita memang didesain untuk tidak memulai terlebih dahulu dalam
hal cinta.

Ekstrimnya, wanita dilarang jatuh cinta terlebih dahulu dan
mengejar-ngejar pria. Karena wanita memang tidak di desain untuk
itu. Perihal ada budaya di daerah tertentu dimana pria di lamar
oleh wanita, aku sangat tidak berminat membahasnya. Dan sampai
hari aku masih menganggapnya sebuah keanehan. Aneh! Namun aku
menghormatinya.

Aku suka kata-kata ini: Cowok menang milih, cewek menang nolak!
Kedengarannya win-win solution. Ya - bisa begitu. Cowok memang
bisa memilih wanita mana saja yang dia suka. Cowok bisa saja
jatuh cinta dengan wanita mana saja yang hatinya memang "jatuh".
Toh, sampai hari ini jumlah cewek di dunia ini jauh lebih banyak
dari cowok.

Di Batam, para wanita bahkan sering bertengkar memperebutkan
pria, karena komposisi antara wanita dan pria di kota ini memang
sangat tidak seimbang. Jumlah wanitanya jauhh lebih banyak dari
pria.

Cowok kalau nembak cewek ditolak, respon selanjutnya ada dua,
pertama: mencoba lagi untuk kedua, ketiga, keempat, atau
kesekian kalinya atau kedua, tidak melanjutkan dan berkelana
mencari yang lain lagi. Toh, jumlah wanita jauh lebih banyak
dari pria. Dan harga diri seorang pria tidak akan turun dan
tercabik-cabik hanya karena cintanya ditolak. Karena pria
seorang pejuang sejati, dia pasti akan mencoba dan mencoba lagi.
Sampai dapat! "Emang cewek elo doang?" . Pikiran seperti itu ada
kadang di sana .

Tetapi kalau wanita begitu agresif terhadap pria, lalu kemudian
ditolak hehhee¡¡.. Jawab sendiri kata yang tepat untuk itu.

Pria dan wanita sama-sama didesain untuk menjadi pemenang.
Menang! Cowok menang milih, cewek menang nolak. Masalahnya
sekarang banyak wanita yang mencoba untuk merubahnya menjadi:
Cewek menang milih. Jadi kalau cewek menang milih maka berarti
cowok menang nolak!

Bagi para cowok, kalau ditolak adalah hal yang biasa. Memang
sedih untuk sesaat. Tapi tidak untuk meratapinya. Lagipula cowok
didesain lebih banyak "bermain" pikiran, daripada perasaan.
Masalahnya, apakah para cewek siap kalau ditolak cowok setelah
"menang" milih cowok yang mana aja?

Untuk menjawab pertanyaan ini, aku mau membagikan hal ini kepada
para wanita, khususnya.

Paling tidak ada dua wanita yang paling dekat denganku, yang aku
ketahui sangat bahagia. Pertama adalah ibuku sendiri. Ya, mama.
Ibuku melepaskan masa gadisnya ketika usianya 23 tahun, dilamar
ayahku, seorang pria tampan berumur 32 tahun dengan tubuh
proposional.

Ketika pertama kali bertemu ibuku, ayahku benar-benar jatuh
cinta kepadanya. Padahal saat itu, seorang wanita sedang
tergila-gila kepadanya dan menjadi begitu agresif. Ia ingin
memiliki ayahku. Tetapi sebenarnya pria tidak bisa berdusta, dan
jarang berpura-pura. Ayahku tidak mencintainya. Namun wanita itu
memaksanya. Ayahku pria sejati yang harus selalu memulai dan
tidak bisa didahului seperti itu. Kepada ibukulah, ayahku jatuh
cinta. Mereka menikah pada tahun 1978. Ayahku berkali-kali jatuh
cinta dengan wanita yang sama, yaitu ibuku.

Usia pernikahan mereka sudah 29 tahun dan perkawinan mereka
bertambah kuat dari hari ke hari. Aku pikir, ibuku adalah wanita
yang paling bahagia di bumi ini karena dia tahu kuncinya. Dia
dicintai dan diperlakukan bak ratu.

Kemudian yang kedua, saudaraku satu-satunya. Adik perempuanku
yang manis itu. Di usianya yang 26 tahun seorang pria yang
sangat mencintainya dan telah setia menunggunya selama 6 tahun,
menyatakan keinginannya untuk menghabiskan waktunya nanti
bersamanya. Meskipun enam tahun yang lalu, adikku tidak
meresponinya, namun akhirnya ia luluh juga. Kali ini adikku tahu
kuncinya: bahwa wanita didesain untuk DICINTAI dan bukan memulai
untuk mencintai.

Sebelumnya, aku tahu adikku berharap dapat menjalani hubungan
dengan seorang pria gagah dari angkatan laut. Namun pria itu
ternyata tidak sepenuh hati mencintainya. Ia sadar, bahwa ia
harus melupakan pria itu dan memberi kesempatan untuk yang lain.
Hari ini adikku, diperlakukan bak ratu oleh kekasihnya. Begitu
dicintai, dilindungi, diperhatikan dan hubungan mereka semakin
menunjukkan kualitas yang semakin baik, hari ke hari.

Aku pikir, adikku wanita yang paling bahagia saat ini. Karena
seorang pria datang kepadanya dan mencintainya dengan sepenuh
hati dan sepenuh jiwa.

Sebaliknya, aku menemukan ada wanita yang memulai terlebih
dahulu, begitu agresif dan sangat mencintai seorang pria dan
akhirnya memang mendapatkannya dan bahkan menikah dengannya.
Namun sayang, sesungguhnya dia tidak pernah mendapatkan cinta
dari suaminya. Karena suaminya punya cinta yang lain. Dan wanita
itu harus membayar harganya. Sangat mahal. Ia harus berkorban
selama perkawinannya berlangsung. Ia harus berkorban materi yang
terus-menerus dan yang paling menyedihkan selalu korban perasaan.

Padahal bukankah seharusnya suaminya yang memenuhi kebutuhan
materinya? Muka mereka menjadi begitu kusut dan tubuh mereka
menjadi begitu kering. Karena tidak 'disirami' cinta suaminya.
Karena sekali lagi, suaminya punya cinta yang lain.

Para wanita, daripada engkau mencintai pria yang tidak
mencintaimu, atau hanya sekedar berpura-pura mencintaimu,
mengapa engkau tidak belajar mencintai pria yang sangat
mencintaimu dan memperlakukanmu dengan begitu berharga? Mungkin
awalnya engkau tidak begitu menyukainya. Namun jika mengingat
bahwa ia begitu mencintaimu, mengapa wanita tidak mencoba untuk
BELAJAR mencintainya dan memberinya kesempatan.

Percayalah bahwa dalam kamus pria tidak ada istilah BELAJAR
mencintai. Mau wanita yang ditujunya seperti apa, mau gemuk, mau
pendek, mau rada tulalit atau sebut saja kekurangan lainnya,
percayalah bahwa pria adalah makhluk yang jatuh cinta, bukan
belajar untuk mencintai. Tetapi, wanita bisa BELAJAR mencintai.

Tatkala melihat kegigihan seorang pria yang tidak pernah
berhenti menaklukkan hatinya, tatkala melihat pengorbanan,
perhatian dan kasih sayang yang diberikan, aku mendengar banyak
kesaksian akhirnya wanita menyerah.

Berdasarkan apa yang aku lihat, bahkan aku mengadakan riset
untuk hal ini, wanita yang bijak adalah wanita yang jatuh cinta
dengan pria yang terlebih dahulu jatuh cinta kepadanya. Bukan
jatuh cinta dengan pria yang pura-pura jatuh cintanya kepadanya.

Bagi pria, Anda dilarang untuk berpura-pura jatuh cinta. Karena
setelah engkau menjalaninya, lama-lama pura-pura itu akan hilang
dan engkau pasti akan berkelana mencari cinta yang lain. Bukan
yang pura-pura. Karena bagaimanapun engkau tidak bisa membohongi
dirimu sendiri.

Kalau aku mencoba untuk pura-pura mencintai wanita yang pernah
sangat mencintaiku, mungkin hari ini aku sudah memiliki anak
dengannya dan sudah menjadi orang kaya secara materi. Tetapi aku
pasti membuatnya menderita karena kepura-puraan itu. Aku akan
berkelana mencari cinta yang lain. Dan itu sangat menyakitkan.
Karena hubungan itu sudah sampai kepada pernikahan, mau tidak
mau kita harus tetap meneruskannya, kalau tidak mau anak-anak
yang menjadi korban perceraian. Namun harganya terlalu mahal
untuk dibayar.

Para pria tidak dibenarkan untuk menjadi begitu brengsek dan
memanfaatkan wanita yang jatuh cinta kepadanya, sementara itu
sendiri punya cinta yang lain. Para pria tidak dibenarkan
menjadi begitu bejat untuk memanfaatkan

uang, fasilitas dan materi yang diberikan oleh wanita yang
mencintainya, dengan harapan bisa mendapatkan cinta sang pria.
Itu pria yang licik dan pengecut.

Untuk para wanita, mungkin kalian gelisah di usia yang hampir
menginjak kepala tiga belum menemukan pasangan sejati. Mungkin
ia sudah datang, tetapi Anda datang, tetapi Anda menolaknya.
Karena memang anda didesain untuk "menang nolak".

Tetapi mungkin saja anda lupa kuncinya. Kuncinya adalah anda
sebaiknya jangan memulai terlebih dahulu dan kalau sulit
menjangkaunya, anda menjadi begitu agresif. Anda harus tahu
kuncinya bahwa anda didesain untuk dicintai dan diperlakukan bak
ratu. Bukan menjadi seorang yang mengejar-ngejar pria.

Berulang kali kukatakan kepada teman-teman wanitaku. "Kalau ada
seorang pria yang datang kepada kalian dan menyatakan cintanya,
berpikirlah dua kali untuk menolaknya." Jangan sampai anda
menyesal di kemudian hari.

Aku tidak menyarankan kalian untuk terburu-buru menjawab, "Ya".
Aku hanya mengatakan, "Berpikir dua kali terlebih dahulu untuk
menolaknya." Siapa tahu, ini cinta sejatimu?

Wanita, anda begitu berharga. Ciptaan terindah. Anda ditentukan
untuk begitu dicintai, dikagumi, dilindungi, dikasihi,
diperhatikan, diayomi dan aku tidak tahu harus menyebutnya apa
lagi .. ; Kalian ditentukan untuk diperlakukan bak ratu setiap hari.

Karena manusia ditentukan untuk hidup berpasang-pasangan, hai
para wanita, bersiap-siaplah seorang pangeran cinta datang
kepadamu, menyatakan betapa ia ingin menghabiskan waktunya
bersamamu, dan memberikan seluruh cintanya kepadamu. Namun,
ketika pangeran cinta itu datang, apakah engkau akan langsung
menolaknya? Atau "berpikirlah dua kali untuk berkata 'tidak'",
karena siapa tahu ini orang yang akan memperlakukanmu bak ratu.
Tidak peduli bentuk fisikmu, tidak peduli tingkat pendidikanmu
bahkan tidak peduli masa lalumu. Ia akan datang dengan kata-kata
ini, "Aku mencintaimu walaupun - ."

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ya, baguslah