Rabu, 27 Juni 2007

Jalan-jalan ke masa lalu

Melewati jalan-jalan yang selalu dilalui setiap pagi dan sore hari sepulang kuliah. Margonda raya, rel kereta api, halte stasiun UI, balhut UI dengan segala kerindangan pohon, and off course Fisip UI yang sekarang menjadi semakin cantik. Terus iseng-iseng jalan ke Psiko UI. Kampusnya si Badak, ya ampun jadi inget waktu gw diminta menipx (baku ga sih?) absen kuliah si badak. Asli gw ngeri membayangkan ketangkap basah sama orang sub akademik, ampe gemeter trus tip x-na meleber kemana-mana. Daks..daks, itu sumitomo wiring system tau nggak dosa-dosa jaman kuliah lo??.

Sayangnya gw jalan2 ke UI pas hari minggu, jadi nggak ada siapapun di kampus. Cuma bisa liat bangku-bangku kosong di taman, tempat nongkrong anak krim yang terkutuk itu..ahh lipoooo.Teras bank Lipo yang dengan biadabnya oleh anak krim dijadikan tempat leye2. GW pernah tuh ketiduran di emperan lipo udah kayak pengemis aja. Tapi so what gitu loh, namanya juga anak krim UI. Kalo gak menyimpang gak pantes masuk UI. Lah contohnya dosen gw aja sukses masuk penjara. (ha...ha..ha...). Sabar yah pak, namanya juga ujian hidup.

Kembali ke judul cerita,
Dulu gw sempat mengutuk tuh kampus yang biaya kuliahnya berkali-kali lipat dibandingkan tempat kuliah gw sebelumnya (fyi, gw sempet kuliah di unsri setaon). Tapi ternyata pas lulus setahun yang lalu dan akhirnya minggu kemarin menyempatkan diri ke Jakarta jadi kangen euy. Mengenang masa-masa jahiliah dulu di kampus terkutuk itu. Dimana2 hari-hari dilalui dengan tugas-tugas kuliah, yang kadang dikerjain dengan sungguh2 kadang tinggal copy paste dari berbagai sumber, ngegosip, makan, rumpi ama si batak di lipo, makan sate di takor, trus pulang. Nyantai abisssssssss......

Melalui lagi tempat gw naksir mangga kampus, eh sumprit kampus gw itu ada pohon jambu air sama mangga. Tapi kagak berani buat ngambil (gengsi euy). Di kampusnya si badak lebih cihuy lagi, ada jambu air, jambu klutuk, sama pete......, My GOoood. Tapi yah itu setahu gw nggak banyak tuh yang memanfaatkan buah-buahan itu. Seringnya sih yang ngambil orang admin kantor, satpam, atau kebetulan ada tukang-tukang yang lagi betulin properti kampus.

Yah begitulah UI dalam kenangan gw yang rada error sejak kerja. Kangen sama temen-temen brengos 2001, kangen ngomong jorok sama anak-anak itu, kangen ngebahas majalah FHM dengan nada sopran di tengah-tengah kampus dengan tata bahasa vulgar, kangen nip-x (baku nggggggakkkk siiiiiii???) absen si badak, kangen titip absen sama mahluk paling rajin ngampus si bayu bokep (pa kabarnya tuh anak ya??), kangen duplikat hasil skripsi orang buat dijadiin tugas kuliah, kangen...kangen..masa-masa nista itu. Where are u guys???

Me as single fighter for my self

Pernah nonton princes hours?serial drama korea gitu deh. Inti ceritanya ;

Seorang cewe anak smu dari keluarga sederhana yang harus menghadapi kenyataan ternyata dia sudah ditunangkan dengan putra mahkota kerjaan korea (fiktif doang). Awalnya tuh cewe (aduh piye namanya lupa gw), menolak untuk menikah dan menjadi seorang putri tapiiiiii berhubung ekonomi keluarga yang sedang teruk (gw ketularan si badak). Terpaksa tuh cewe abg menikahi putra mahkota yang sebenernya temen smunya sendiri. Hari-hari di istana kerajaan ternyata sangat mengejutkan bagi sang putri, karena harus belajar tata aturan istana yang buku panduannya segudang; berisi cara ngomong ala ningrat, tata aturan berpakaian, larangan dan anjuran dalam prilaku, sikap and the bla..and the bla yang membuat si putri hampir tiap hari berniat kabur dari upacara pernikahan. Tapi tetap aja dia harus bertahan demi seonggok won untuk menyelamatkan keuangan keluarga.

Setiap hari kehidupan istana dilalui dan ternyata tidak hanya harus mengikuti tata aturan istana yang sangat ketat, tapi juga menghadapi intrik-intrik khas istana apalagi si putri asalnya kan dari keluarga biasa jadi sering sekali menghadapi cobaan dan penghinaan-terutama dari ibu-ibu yang anaknya gagal menjadi istri pangeran. Nah ini mending kalo suaminya sayang ama dia, lah suaminya sendiri justru pacaran sama orang lain (a.k.a selingkuh) lelah gak sih. Dan lama kelamaan si cewe jadi putri yang sangat patuh. Tapi hilanglah semua kecerian yang menjadi ciri khas dirinya. Tubuh jadi tambah kurus kering karena makan hati tiap hari.

Oh ya hubungan dengan dunia kerja, well dunia kerja itu bagi gw seperti kerajaan yang harus dihadapi oleh sang cewe abg. Si cewe merasa gerbang dunia kerja (waktu zaman nganggur) sangat mewah dan menjanjikan kemapanan (off course lahh), status sebagai seorang staf sebuah perusahaan beserta embel-embel jabatan. Menambah kebanggan bagi orang tua yang bersyukur ternyata tidak percuma membiayai kuliah jutaan rupiah persemester.

Tapi di gerbang kerajaan kerja itu ternyata ada aturan yang harus dihadapi. Well, its depend on company regulation tapi pada dasarnya lo nggak bisa ketawa ketiwi sembarangan, ngomong sembarangan, gak boleh ngeluh, menghadapi intriks, and the bla…bla. Ditambah tuntutan untuk kerja ekstra cepat dan rapih.

Lelah, capek, harus dihadapi setiap hari apalagi buat anak kos yang jauh dari orangtua seperti gw. Just like si badak nuri bilang; gw adalah seorang single fighter bagi diri sendiri karena jujur gw kekurangan afeksi. Gw setiap hari (kecuali sabtu minggu) harus mencurahkan segenap kemampuan fisik, pikiran, dan mental untuk sebuah kata : PROFFESIONAL.

Yah professional kerja yang dituntut tempat kerja. Cuma satu kata tapi ternyata sangat mempengaruhi kehidupan gw. Setiap hari bangun pagi dengan segempok pikiran kerjaan apa yang menanti gw hari ini. Lalu pulang kerja antara jam 5 or jam 6. langsung pulang ke kostan, saking lelahnya langsung jatuh tertidur and then terbangun di tengah malam (I don’t know why I always awake in the middle of the night). Berhubung gak bisa tidur, biasanya gw baca buku, majalah, komik, sambil dengerin music dari laptop. And that’s my daily activity after working hour. Sabtu minggu biasanya gw jalan ke mall karena itulah olahraga yang paling menyenangkan

Gw gak punya teman dekat disini and I don’t need that. Gw pernah mencari temen dekat yah…anak-anak kostan gw juga. Hasilnya:

  1. Rata-rata mahasiswa itu pulang lebih malam dari gw
  2. Mereka udah punya grup sendiri dan sulit untuk masuk dalam kehidupan anak-anak abg.
  3. Ada sih anak yang sesama pekerja kayak gw. Tapi dia kalo diajak ngomong kok kayaknya ngelantur gitu. Lama-lama gw bisa sinting sendiri kalo keseringan ngomong ama dia.

Kalo di kantor:

  1. Project gw itu cuma ada adviser ama gw, asistannya. Yah ngobrolnya soal kerjaan. Kadang cerita soal keluarganya dia sih.
  2. Anak-anak dari project lain? Ada satu orang yang gw rada cocok tapi itupun partner pas nonton doang. That’s it.

Lama-lama gw menyerah, atau gw yang udah nggak perduli?

Yang pasti kayak cerita princess hour dimana cewe abg berubah menjadi putri; dan akhirnya berubah menjadi menjadi manusia yang skeptis, jarang ketawa, bahkan sekarang agak jauh sama keluarga. Entahlah sejak kapan gw dengan otomatis mematikan segala kebutuhan emosional dengan keluarga. Mungkin karena gw orang yang jarang mengeluh sama ortu. Gw jarang cerita soal kerjaan atau kehidupan; paling gw bilang everythings fine and don’t worry about me. Waktu sakit sampai nggak bisa bangun dari tempat tidur, gw gak pernah ngaku sama orang tua (bahkan nggak pernah minta tolong orang sekitar untuk membantu) biarin..! paling sembuh sendiri. Kenapa? Karena takut nyokap sakit gara-gara gw. Waktu abang gw tinggal di Jakarta, dia sering banget ngeluh ama nyokap; yang sakit kepala lah, flu, kerjaan gak menyenangkan. Nyokap langsung drop kondisi kesehatannya gara-gara nggak tidur semalaman. Aduh cape deh…….Trus kenapa nggak pernah minta tolong sama orang sekitar karena paling mereka bilang “ya udah istirahat aja Sil” or nanya “sakit apa” and then nothing. Nggak ada nolong-nolongnya! percuma!

Im not nerd, gw tetap bergaul tapi seadanya secukupnya sekedar said hai, gimana kabarnya, selesai dan selanjutny kembali ke laptop (moto tukul banget). Kadang gw merasa itu wasting time dan akhirnya gw lari ke kehidupan gw sendiri lagi. Mencari cd, hunting buku ke gramed, jalan-jalan di pinggir malioboro. Bukan untuk belanja, cuma pengen jalan aja karena jenuh di rumah.

Aktivitas sederhana yang dulu biasa gw lalui bersama Nuri. Yeah, gw itu gak ribet dan nggak begitu mencari tantangan.

Dan kenapa gw sangat kangen sama Nuri, karena gw dan dia saling menghibur satu sama lain. Gw bosen kalau harus menjadi pendengar terus menerus. Orang juga butuh didenger dan ditanggapi. Just that….!

Oh God, kayaknya gw butuh cuti…….!

Kenangan Masa Kuliah

Zaman dahulu kala, ketika Depok margonda raya hanya punya satu mall. Di sebuah kostan didatangi oleh seorang mahasiswa baru dari kota Palembang yang baru lulus UMPTN dan diterima di Kriminologi UI. Diantar oleh sepupu dan ibunda tercinta untuk tinggal di kota antah berantah yang tidak terbayangkan akan menjadi rumah kedua baginya kelak selama terdaftar secara resmi sebagai mahasiswa S1 reguler fisip UI.

Si Maba lets call her Mahasiswa palembang tidak menyangka akan diterima di universitas yang menjadi idaman banyak lulusan smu seIndonesia. Sayangnya kebahagian ini tidak berlangsung begitu lama karena dia harus menghadapi kenyataan jauh dari orang tua. Suatu hal yang mengerikan membayangkan dirinya kehilangan fasilitas rumah yang sangat cozy lengkap dengan pembantu, mobil yang mengantar jemput, makanan rumah yang super enak, dan lain2 (males panjang2 kagak ada hubungan ama judul cerita).


Apalagi setelah melihat kondisi kamar kostan yang nauzubilah ukurannya sama dengan kamar mandi di rumah (ciee) seupil doang lengkap dengan fasilitas : kamar mandi dalam, nyamuk, kecoa, dan tikus (bisa ditambah pipis musang tapi uang kosan tambah 15 ribu). Setelah sebulan mengekos (eyd yang sangat dikutuk oleh ahli tata bahasa) kemudian datanglah 2 mahasiswa baru lain yang berniat tinggal di kosan yang sama. Mereka berdua adalah oknum Ni belakangnya a dan oknum Nu belakangnya ri (maaf nama disamarkan karena kedua tersangka belum memasuki proses persidangan dan akan dibeberkan identitasnya setelah terbukti bersalah oleh pengadilan yang memiliki kekuatan hukum mengikat). Mereka berdua menempati kamar di ujung (detail; deket wc, nggak ada kamar mandi dalam, lembab, dingin, dua tempat tidur, berantakan). Selama lebih dari dua semester mereka tinggal bersama dan si Mahasiswa Palembang tidak begitu akrab dengan kedua tersangka.

Namun oknum Nu belakangnya ri, yang diterima di fakultas sebelahnya fisip seberang balhut UI dekannya waktu itu alah..alah..itu loh Psiko UI, berhubung sesama maba S1 reguler bersama si maba palembang membuat tugas-tugas jahanam dari senior yang harus diketik dengan mesin tik zaman purba. Jadilah mereka mulai berteman akrab, apalagi ketika oknum Nu belakangnya Ri akhirnya pindah kamar di lantai 3 yang berseberangan dengan kamar mahasiswa palembang maka dimulailah petualangan dua badak ini.

Badak sendiri menjadi kata sandi bagi para mahasiswa ini karena sangat meaningfull dan memiliki kenangan bego tersendiri. Hal ini dimulai ketika oknum Nu belakangnya Ri berniat untuk diet (resolusi tahun baru no 1029). Begini percakapannya :

Oknum Nu belakangnya Ri : Sil, tahu nggak hari ini gw cuma makan nasi sesendok.

Mhs Plb (mahasiswa palembang) : sumpeh lo, cuma sesendok. Sendoknya apaan? Sekop atau pacul? Piringnya apaan? rice cooker apa bakul nasi?

Oknum Nu belakangnya Ri : eh beneran gw cuma makan nasi sesendok teh, sumprit.. tapi lauknya badak semur jengkol sepiring, eeeeekkkk (bunyi sendawa yang sangat keras)

Mhs Plb; pantesan!!!

Dan sejak itu mereka mulai memanggil satu sama lain badak satu dan badak dua (nggak nyambung kan).

Inilah salah satu percakapan nggak nyambung lainnya sepulang dari jalan-jalan;

Mhs plb: eh dak, awas tuh ada ular kecil lewat di kaki lo

Oknum Nu belakangnya Ri : haaaah, wah bahaya nih kalo gigit orang, apa gw injek aja yah nih uler.

Mhs plb : terus..misalnya maknya yang seukuran anaconda dateng nyamperin kita pegimana?? Neng..neng liat anak saya nggak neng? Si Uler kecil itu aduh bandel banget, tapi saya sayang sekali sama anak saya itu. Padahal jelas2 baby snakenya tiwas kegencet di kaki lo terus mau bilang apa?

Oknum Nu belakangnya Ri :Ibu ular, harap ibu bersabar. Sesungguhnya semua mahluk hidup di dunia ini akan kembali ke sang Khalik, jadi dimohon ibu bersabar mari kita pasrahkan kepada yang diatas. Tapi ular kecilnya gw tendang jauh biar maknya sendiri yang nemuin tuh body.

Mhs plb; iye..lu yang bikin anaknya balik ke Khalik abis itu lo yang dicium sama maknya.

Karena memikirkan kemungkinan dicium sama anaconda akhirnya niat nginjek tuh ular kecil batal.

Suatu hari oknum Nu belakangnya Ri membeli ciklit yang berjudul cewe matre. Di buku tersebut banyak menggambarkan tentang barang-barang yang tidak terbayang bakal kebeli buat mahasiswa yang dijatahi sebulan dibawah dua juta itu. Tapi mereka terpengaruh dengan gaya fashionista buku nista tersebut. Tahu2 mereka berdua yang jarang baca majalah mode mendadak jadi kenal sama versace, hermes, LV, Guest dan produk-produk mahal lainnya. Berhubung nggak kebeli jadi mereka mengandaikan barang-barang yang udah ada sebagai barang mahal (nggak ngerti?) begini contohnya; tas butut yang jelas2 beli di pasar minggu dan udah banyak noda tinta pulpen dinamakan tas LV dari pasar minggyu (pake logat prancis), trus ada juga kaos kaki carolina herera dari balhut, jilbab transparan rancangan versace, BH dari victoria secret yang bolong ditengah. Selain itu tempat nongkrong mereka yang jelas2 oleh pedagangnya dinamakan ”warung tenda nasi goreng kambing-mang Ade” disebut kafe wein, minum kopi di warung diganti menjadi socialite di barbados cafe. Yah begitulah untuk menutupi aib dan ketidakmampuan memang mahasiswa harus pintar berkreasi dan berinovasi. Pada akhirnya mereka bosan sendiri dengan istilah-istilah najis tralala tersebut dan kembali ke kosa kata normal biasa bagi mereka berdua.

Perlu ditekankan yang dianggap “normal” bagi mereka berdua berarti tidak normal bagi orang disekitarnya. Misalnya bagi mereka wajar untuk maen smack down di pinggir jalan, ketawa-ketiwi sampe jam tiga pagi padahal besoknya ujian akhir, menata kamar dengan mode kapal pecah berantakan tinggal puing-puing, berandai-andai bila suatu hari mereka memutuskan untuk pindah kosan berarti banyak sekali barang yang harus dibawa misalnya; baju, lemari, meja belajar, tegel/lantai, kamar mandi, kaca, jendela, debu, atap, seng. Jadi waktu pindah nanti ibu kostan akan menemukan sebagian rumahnya dilantai atas sudah habis tak bersisa sampai bisa lihat matahari langsung dari ruang kamarnya sendiri.

Kelakuan aneh lainnya adalah; saking seringnya ditegur ibu kost, mereka sampai menghitung total kesalahan yang patut ditegur berdasarkan KUHPnya ibu kost, bahkan saking sadarnya sampai berinisitif membantu ibu kost membuat peraturan. Misalnya bersendawa terlalu keras skor 1, kentut terlalu kencang skornya 2 kalau ditambah bau skornya 5, membawa tamu cowok masuk kamar skor 8 apalagi kalo tuh cowo dibekep dalam lemari skor 10, ditambah lagi tuh cowok sebenernya nggak rela dimasukin kamar skornya 15, plus cowo yang dimasukin dalam lemari ada 9 orang berarti skornya dikali 18, ditambah polisi datang untuk menyelidiki kasus penculikan laki-laki dibawah umur yang menyebabkan kericuhan maka skor ditambah 20, pake lampu diatas 11 watt skor 11 setengah, membawa kulkas skor 12, membawa mesin cuci skor 13, membawa kompor listrik skor 14, membawa kursi listrik skor 15, membawa vibrator skor 16, membawa peralatan batgirl skor disesuaikan dengan total tagihan listrik perbulan. Setelah mereka membuat peraturan ini dan diserahkan RUU nya ke ibu kost. Mulailah autoassesment total kesalahan sendiri yang hasilnya menunjukan bahwa mhs plb dan oknum Nu belakangnya Ri dinobatkan sebagai terpidana dan selama menjalani tahanan luar berada di bawah pengawasan polisi, anjing pelacak, detektor, dan satelit pengintai.

Begitulah kehidupan dilalui dengan banyak tertawa sampai sakit perut. Mereka yang sebenernya punya tampang diatas rata-rata (orang papua). Meyakini bahwa tampang dan penampilan sangat penting karena terinpirasi oleh film meant girl dan scary movie. Mereka berdua percaya, apabila suatu hari keduanya ditemukan pingsan dijalan maka mereka harus memastikan paginya memakai versace warna baby blue motif polkadot dan bawahan carolina herera dengan motif bunga dengan warna dasar yang sama, baju dalam dari victoria secret warna oranye yang disulam kelopak mawar, juga harus dipastikan menggunakan product make up dari Dior terbaru dan lipstik dari MAC serta farfumnya britney spears. Pastikan agar orang-orang yang menggotong tidak mengotori pakaian karena biaya laundry khusus pakaian tersebut mahal dan hanya cowok ganteng yang boleh memberikan pertolongan.

Kegiatan selain kuliah bagi kedua badak ini yaitu : Jalan-jalan ke mall sekedar melihat buku-buku atau baju, beli makan di foodcourt, nyanyi nggak jelas di pinggir jalan sampai dilempar koin karena dikira ngamen, minjem cd di video ezzy dan lupa ngebalikin sampe kena denda yang totalnya cukup untuk membeli cd film asli yang baru, hunting chicken mozarella, janjian makan di popaye depan mall depok (sekarang tutup), terkadang mhs plb membantu men-tipx absen kuliah di fakultas oknum Nu belakangnya Ri yang memang jarang kuliah saking sibuknya dengan dunia BEM.

And now life goes on;

Berpisah, mungkin itu yang tidak dipikirkan oleh mereka sebelumnya, karena hidup di Depok terasa bagai akan selamanya. Sekarang Mhs plb yang telah lulus setahun yang lalu ditugaskan oleh kantornya untuk bekerja di Jogjakarta sedangnya oknum Nu belakangnya Ri diterima sebagai hrd sebuah perusahan di Batam.

Berpisah, mungkin ini tidak dipikirkan oleh mereka sebelumnya yang melalui hari-hari dengan tertawa dan percaya kalo mereka tidak tertawa pertanda akan turun hujan lebat.

Berpisah, mungkin ini tidak dipikirkan oleh mereka sebelumnya yang berniat untuk pindah kosan sampai ratusan kali dan akhirnya tidak pernah terjadi karena ternyata hari dimana mereka keluar dari kostan berarti itulah hari dimana status bukan lagi mahasiswa tapi sebagai wanita yang mengejar impian masing-masing untuk kehidupan lebih baik.

Berpisah, kebanyakan orang tidak terlalu suka dengan kata ini karena kadang terlalu….tidak mungkin.

Suatu hari, mantan mhs plb akan kembali ke Jakarta. Suatu hari dia akan menyusuri jalanan di margonda raya sendirian, atau pulang ke kostan tanpa ada sambutan tari lenong dari kamar di sebelahnya. Rasanya mungkin akan aneh sekali.......